Matheus Cunha Ungkap Tekanan Besar di Manchester United: Salah Paham Soal Posisi dan Tekad Bangkit!

Manchester United

Manchester United, Matheus Cunha akhirnya buka suara mengenai tekanan besar yang ia rasakan sejak bergabung dengan Manchester United. Striker asal Brasil itu datang dari Wolves pada bursa transfer musim panas dengan harga fantastis mencapai £62,5 juta. Namun hingga kini ia belum berhasil mencetak gol di Premier League.

Meski didatangkan dengan ekspektasi tinggi, Cunha menegaskan bahwa dirinya bukan penyerang tengah konvensional. Dalam enam laga pertamanya di liga, ia memang belum membuka rekening gol, tetapi tetap memberikan kontribusi penting dalam sistem permainan Erik ten Hag.

Musim lalu, Cunha tampil impresif bersama Wolves dengan torehan 15 gol di Premier League. Sementara musim sebelumnya ia mencetak 12 gol. Konsistensi tersebut membuatnya menjadi salah satu pemain Brasil paling diperhitungkan di Inggris.


“Saya Bukan Striker Konvensional”

Dalam wawancara dengan media Brasil, Globo. Cunha menjelaskan bahwa tekanan yang ia rasakan di Manchester United muncul seiring dengan status besar klub dan ekspektasi publik yang begitu tinggi.

“Karena saya kini bermain untuk Manchester, orang-orang jadi lebih memperhatikan gaya bermain saya,” ujar Cunha.
“Itu bagian dari tanggung jawab, tapi juga sebuah kehormatan. Tekanan ini bukan hal baru bagi saya — sejak Olimpiade Tokyo saya sudah merasakannya. Jika itu berarti menjadi juara, saya siap menanggung sedikit kebingungan soal posisi saya.”

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa Cunha ingin dilihat bukan hanya sebagai pencetak gol. Tetapi juga pemain serbaguna yang dapat memberikan kontribusi lebih luas untuk tim.


Dari Gelandang ke Penyerang: Evolusi Gaya Main Cunha

Perjalanan karier Cunha sejatinya dimulai dari posisi gelandang sebelum akhirnya beradaptasi dalam sistem modern 4-3-3. Transformasi itu membentuknya menjadi pemain yang lebih fleksibel dan kreatif.

“Saya menghabiskan masa muda saya sebagai gelandang,” jelasnya. “Saat naik ke level profesional, saya harus menyesuaikan diri — kadang bermain sebagai striker, sayap, atau nomor delapan.”
“Posisi gelandang seperti dihilangkan dalam formasi modern, jadi saya harus beradaptasi. Tapi saya melihatnya sebagai hal positif karena memberi pengalaman bermain di berbagai posisi.”

Bagi Cunha, kemampuan bermain di beberapa posisi menjadi nilai tambah yang bisa membantu tim dalam berbagai situasi. Terutama saat menghadapi jadwal padat dan turnamen singkat.


Menantikan Gol Perdana di Old Trafford

Usai jeda internasional, Manchester United akan menghadapi Liverpool, sebuah laga yang selalu sarat gengsi dan tensi tinggi. Cunha berharap laga ini bisa menjadi momentum untuk mencetak gol perdananya dan menunjukkan kapasitasnya sebagai pemain kunci di bawah asuhan Ten Hag.

Saat ini, Setan Merah masih tertahan di posisi ke-10 klasemen Premier League dan berupaya memperbaiki inkonsistensi performa yang menghantui sejak awal musim.

Cunha menegaskan bahwa dirinya siap menjawab kritik lewat kerja keras dan dedikasi di lapangan.

“Saya tahu ekspektasi besar datang bersama harga transfer dan nama besar klub ini. Tapi saya selalu percaya bahwa kerja keras dan adaptasi akan membuahkan hasil,” tutupnya.


Kesimpulan:

Matheus Cunha mungkin belum mencetak gol untuk Manchester United, tetapi kontribusinya dalam sistem permainan Erik ten Hag tidak bisa diabaikan. Dengan gaya bermain fleksibel dan semangat adaptasi tinggi, pemain asal Brasil ini memiliki potensi besar untuk menjadi aset berharga di Old Trafford.

Kini, sorotan tertuju pada laga Liverpool vs Manchester United, di mana Cunha berpeluang membungkam kritik dan membuktikan dirinya sebagai bagian penting dari kebangkitan Setan Merah.

➡️ Baca juga: Semenyo Winger Terbaik Premier League, Manchester United Disarankan Segera Bergerak